KBRN- SUNGAI PENUH- Ketua DPRD Sungai Penuh Fajran Nahru melakukan sidak ke SPBU Pelayang Raya, terkait polemik pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sebelumnya sulit mendapatkan pasokan BBM solar sehingga berdampak terhentinya aktivitas UMKM.
Fajran langsung menemui pihak SPBU,dan mencari solusi bagaimana agar para pelaku UMKM juga bisa mendapatkan solar,karena ada puluhan pelaku UMKM terhenti aktivitas nya.
” Setelah saya melihat langsung proses pengisian solar, ternyata terpantau sistim pengisian BBM solar menggunakan perangkat aplikasi menggunakan nomor polisi kendaraan,sementara UMKM tidak menggunakan nomor polisi,ini yang menjadi kendala bagi pelaku UMKM sehingga berdampak berhenti nya kegiatan karena tidak bisa mendapatkan BBM solar. ” ujar Fajran Nahru.(2/4/22)
Fajran juga mengatakan,solar ini hak masyarakat ekonomi kelas menengah bawah,bukan untuk ekonomi kelas atas.
“Truk perusahaan itu ekonomi kelas atas orientasi nya mereka sudah punya modal besar,dan dianggap mampu,dalam.artian truk perusahaan harus membeli Dexlite”ujar Fajran.
Lebih lanjut Fajran minta kepada SKPD terkait untuk turun melihat kondisi ini,agar bisa mengawal dan mengarahkan truk perusahaan untuk membeli Dexlite.
“Kenderaan yang memiliki nomor urut satu grup, terindikasi milik perusahaan,ini akan terus dipantau,tentu kepada pemerintah bisa menindak lanjuti ,dan menjadi eksekutor terhadap perusahaan yang membeli BBM Solar”,tutup Fajran Ketua DPRD Sungai Penuh.