Sungai Penuh,inBrita.com – Dalam upaya percepatan pengelolaan sampah di Kota Sungai Penuh,dan menindak lanjuti instruksi Walikota Alfin, SH.Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) terus berupaya memperbaiki sistem pengelolaan sampah di mulai tingkat desa melalui program Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).
Kepala Dinas PMD, Edri Penta mengatakan,Dinas PMD mendorong seluruh desa agar bisa mengoperasikan TPS3R secara maksimal.
karena ada 16 desa sudah siap menjalankan TPS3R, walaupun ada beberapa yang mengalami kerusakan mesin serta tidak berfungsi seperti di Koto Dumo ada alat- alat pada mesin tersebut banyak yang hilang sehingga tidak berfungsi.
Semua kerusakan sekarang sudah diperbaiki dan TPS3R kembali berfungsi,ditargetkan 35 desa di Sungaipenuh bisa mengoperasikan TPS3R hingga akhir 2025. Selain 16 desa yang telah beroperasi, 8 desa lain akan mulai beroperasi bulan Juli setelah mesin selesai dipasang,delanjutnya, 5 desa lagi akan menyusul beroperasi pada bulan Agustus setelah pembangunan gedung selesai.
Edri Venta menjelaskan Totalnya 29 desa. 6 desa tambahan juga sedang disiapkan lewat anggaran perubahan yang cair bulan Agustus, sehingga target 35 desa bisa tercapai tahun ini.
Terkait tudingan TPS3R tidak beroperasi, Edri membantah. Ia menyebut bahwa sejak awal program dijalankan, TPS3R di 16 desa sudah berjalan, namun sempat terhenti akibat banjir.
“Untuk pengawasan, Dinas PMD membentuk Satgas Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang memantau operasional TPS3R di desa-desa. Setiap desa wajib memberi laporan harian soal pengelolaan sampah”,ujar Edri Venta
Anggaran operasional TPS3R sebesar Rp 57,7 juta per desa per tahun berasal dari dana desa. Dana ini digunakan untuk membayar operator, membeli bahan bakar, memperbaiki mesin, dan lainnya. Gaji operator dinaikkan menjadi Rp 1,3 juta per bulan. Sementara petugas pengambil sampah yang memakai roda tiga dibayar oleh desa dengan dana bantuan Provinsi.
(*)