INBRITA.COM,SUNGAIPENUH – Rehabilitasi halaman Gedung Nasional Kota Sungai Penuh sepertinya tidak kunjung selesai. Pada tahun 2023 sudah dianggarkan sebesar Rp. 1,8 milyar. Pada tahun ini kembali dianggarkan sebesar Rp. 2,5 milyar.
Anggaran yang tersedot pada Pekerjaan proyek taman tugu 17 Dinas Perkim Kota Sungai Penuh sudah mencapai Rp. 4,3 milyar. Dari anggaran tersebut telah terjadi tumpang tindih pekerjaan.
“Ini tahun kemarin sudah di pasang batu andesit, sekarang dibongkar lagi. Kita lihat perencanaan pekerjaannya tidak beraturan sehingga merugikan keuangan negara,” ujar Wadi salah seorang warga Kota Sungai Penuh.
Pada tahap pertama halaman Gedung Nasional diberikan batu andesit dari ujung jalan utama lampu lalulintas hingga batas kantor PM Sungai Penuh. Disana halaman ini disediakan kursi panjang dan diberikan bola – bola.
Kemudian dilanjutkan lagi tahun 2024, dilapangan terlihat pekerjaan batu andesit yang sudah terpasang dilakukan pembongkaran untuk membuat tiang tiang. Demikian juga batu andesit yang terpasang hilang ditimpa oleh pot bunga yang sedang dikerjakan.
“Sayang sekali dana yang dikucurkan APBD tahun 2023 sebesar Rp. 1,8 milyar terbuang sia sia saja. Harusnya kalau bertahap pekerjaannya tidak seperti ini hasilnya malah pekerjaannya lebih banyak lagi dan dananya bisa digunakan yang lain,” ujarnya.
Selain itu, kehancuran batu andesit tidak hanya disebabkan oleh pekerjaan tahap 2, tetapi pekerjaan gedung Nasional yang sekarang baru dimulai.
“Material lalu lalang melewati batu andesit ini. Lama lama bisa hancur dan juga tidak akan tahan lama pekerjaan ini,” ujarnya (*)