PURWAKARTA, iNBrita.com – Istri Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, Diny Yuliani, menghembuskan napas terakhir pada Selasa (28/10/2025) pukul 03.30 WIB di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Ia berjuang melawan sakit selama beberapa waktu sebelum akhirnya meninggal dunia. Keluarga memakamkan almarhumah di TPU Kampung Genggereng, Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, pukul 09.30 WIB pada hari yang sama.
Sebelum wafat, Diny Yuliani aktif berkontribusi untuk masyarakat Purwakarta. Ia menjabat sebagai anggota DPRD Purwakarta periode 2019–2024, lalu memimpin TP PKK Purwakarta setelah suaminya, Bahri Binzein, dilantik sebagai bupati.
Bahri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat. “Saya mohon maaf jika almarhumah memiliki kesalahan selama hidupnya. Semoga Allah SWT menerima semua amal baiknya,” ujar Bahri melalui pesan singkat.
Bahri mengenang istrinya sebagai perempuan hebat yang selalu mendampinginya dalam setiap langkah kepemimpinan. “Beliau wanita yang kuat dan teruji. Setiap hari bersamanya memberi pesan berharga,” kata Bahri.
Ia juga menceritakan keteguhan istrinya hingga akhir hayat. Sebelum meninggal, Diny menitipkan pesan agar tradisi tadarus Ramadan di Purwakarta tetap berjalan seperti 12 tahun terakhir. “Wasiat beliau, tadarus itu harus terus ada,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri pemakaman dan menyampaikan rasa duka. Ia menilai Diny Yuliani sebagai sosok perempuan yang ikhlas, setia, dan sepenuh hati mendedikasikan hidup untuk keluarga.
“Beliau perempuan yang tulus dan selalu mendukung suami serta anak-anaknya,” kata Dedi.
Dedi juga mengaitkan ketulusan itu dengan keberhasilan keluarga almarhumah. Ia menyebut, suaminya kini memimpin Purwakarta sebagai bupati, sedangkan putranya menjadi kepala bank wilayah. “Perempuan seperti ini biasanya melahirkan anak-anak yang sukses,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, perempuan sejati tidak perlu mengejar jabatan atau popularitas. Ia menegaskan bahwa nilai utama perempuan terletak pada kesetiaan dan pengorbanan.
“Keutamaan seorang perempuan adalah keikhlasan dalam mengurus keluarga dan kesetiaan menjalani hidup,” tuturnya.
(ES*)













