Sungai Penuh, inBrita.com –Kasus demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sungai Penuh pada semester pertama menurun drastis.
Era Syafitri, S.Kep,Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh mengatakan,tercatat sekitar 171 kasus selama Januari hingga Maret 2025..
“Angka ini menurun drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, yang sempat mencatat 300 hingga 400 kasus”,ujar Era.
Era Syafitri menjelaskan bahwa lonjakan kasus DBD tahun lalu dipicu oleh dampak El Niño dan perubahan cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Sungai Penuh.
“Jika kita bandingkan, tahun 2024 jumlah kasusnya jauh lebih tinggi karena hujan deras dan banjir yang mendukung perkembangbiakan nyamuk. Namun, di awal 2025 ini, hanya tercatat sekitar 171 kasus,” ungkap Era pada Selasa (22/4/2025).
Meskipun cuaca ekstrem masih terjadi, angka kasus DBD di tahun ini cenderung menurun secara konsisten. Hal ini menurutnya menunjukkan adanya peningkatan efektivitas dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di masyarakat.
“Dibandingkan tahun lalu, kita melihat adanya penurunan kasus secara merata di berbagai daerah. Ini menandakan bahwa strategi pengendalian yang diterapkan mulai menunjukkan hasil,” ujarnya.
Era tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan langkah 3M Plus: menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta mendaur ulang barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk.
” Bahwa gejala demam yang berlangsung lebih dari tiga hari harus segera diperiksa secara medis. Jangan tunggu sampai parah. DBD bisa menjadi sangat berbahaya ketika suhu tubuh mulai turun di hari keempat atau kelima, karena pada saat itulah risiko syok dan kematian meningkat,” Era Syafitri, S.Kep,Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh (***)