Jakarta , iNBrita.com – Ribuan warga Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, sekarang merasa kekhawatiran, mereka kini terisolasi akibat pendangkalan alur pelabuhan, sehingga Kapal besar tak bisa bersandar, mengakibatkan arus logistik dan hasil bumi warga terhenti total.
Camat Enggano, Susanto yang sudah lama berdomisili menyebut kondisi ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Petani pisang, misalnya, kehilangan pasar karena tidak bisa mengirim hasil panen ke luar pulau. “Biasanya harga pisang super mencapai Rp60.000. Sekarang hanya laku Rp15.000 hingga Rp20.000,” ujar Susanto dalam wawancara bersama PRO3 RRI, Sabtu (22/6/2024).
Akibatnya Pisang milik warga banyak dibuang ke laut karena membusuk. Ferry yang biasa mengangkut hasil panen pun tidak dapat bersandar di Dermaga Pulau Bayi.
Menurut Susanto, pendangkalan terjadi karena tanggul batu di muara pelabuhan jebol, akibat abrasi, pasir masuk ke alur pelabuhan.Sayangnya, otoritas pelabuhan belum juga memperbaiki kerusakan ini sejak tiga bulan terakhir.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan laporan, tetapi belum ada tindakan nyata. Warga semakin terdampak,” tegas Susanto.
Ia meminta pemerintah pusat segera turun tangan untuk menormalisasi alur pelabuhan. Selain itu, Susanto juga mendesak agar warga menerima kompensasi ekonomi karena mobilitas dan penghasilan mereka benar-benar lumpuh.(***)