Home / Dinamika

Senin, 28 April 2025 - 13:00 WIB

Debat dengan Aura,Dedi Mulyadi: Anda Miskin, Jangan Sok Kaya!

Dedi Mulyadi Gubernur Jawa  Barat  dalam sebuah  pertemuan terlibat perdebatan dengan Aura Cinta remaja  asal Bekasi, Jabar,

Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat dalam sebuah pertemuan terlibat perdebatan dengan Aura Cinta remaja asal Bekasi, Jabar,

InBrita.com – Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat dalam sebuah pertemuan terlibat perdebatan dengan Aura Cinta remaja asal Bekasi, Jabar, Video pertemuan ini diunggah melalui akun YouTube resmi Dedi Mulyadi pada 26 April 2025.

Aura dan ibunya beserta sejumlah warga lain, merupakan korban penggusuran rumah di bantaran Sungai Bekasi.

Saat dialog Aura mempersoalkan kebijakan

Kebijakan pelarangan acara perpisahan di sekolah yang diterapkan oleh pemerintah daerah juga menjadi topik debat Aura.

“Kalau tanpa perpisahan, emang kehilangan kenangan? Kenangan bukan pada saat perpisahan, tapi kenangan indah itu saat proses belajar selama tiga tahun,” ujar Dedi

“Enggak juga sih, Pak. saya ngerasa udah lulus. Kalau gak ada perpisahan, kita tuh gak bisa ngumpul bareng atau ngerasin interaktif sama teman gitu,” ujar Aura. Aura menilai, wisuda atau acara perpisahan tetap penting.

Baca juga :   Petugas Kebersihan Khincai Plaza meninggal di Sebuah Salon

Kebijakan melarang perpisahan dan study tour diberlakukan untuk meringankan beban orangtua siswa. Ia menyebutkan,wisuda seharusnya hanya dilakukan di tingkat perguruan tinggi, bukan di TK, SMP, atau SMA,tegas Dedi

“Rumahnya di bantaran kali, tapi sekolah mau gaya-gayaan ada wisuda. Rumah aja nggak punya,” kata Dedi. Dalam perdebatan tersebut.

Aura menyampaikan bahwa perpisahan di sekolahnya,

SMAN 1 Cikarang Utama,siswa hanya dikenakan biaya sekitar Rp 1 juta. Ibunya pun mengaku setuju membayar demi membangun mental anak,ujar Aura

Baca juga :   Dishub Kota Sungai Penuh Kembali Pasang Portal Jembatan Kerinduan

Meski Dedi menilai hal tersebut membebani keluarga yang secara ekonomi belum mapan. Dedi mengingatkan, fokus utama seharusnya adalah menghemat pengeluaran untuk masa depan, bukan untuk keperluan seremonial

“Kalau demi anak, jangan tinggal di bantaran sungai,” tegas Dedi.

Mayoritas warga menyatakan setuju dengan kebijakan penghapusan acara wisuda dan study tour karena alasan keadilan dan keringanan biaya.

Dedi tetap menawarkan solusi, yaitu membolehkan siswa mengadakan acara perpisahan secara mandiri tanpa melibatkan sekolah, agar tidak ada pungutan resmi yang membebani orangtua maupun sekolah. “Bikin aja sendiri, kumpul-kumpul teman, tapi jangan melibatkan sekolah,” ujar Dedi.

Sumber: Kompas.com

Berita ini 63 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Adventorial

Kadis Lingkungan Hidup Kerinci Askar Jaya Tegaskan : Hanya Pekerja Yang Dibayar

Daerah

BMKG Depati Parbo Kerinci Kembali Ingatkan Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

Daerah

Pemuda Aniaya Kakek 60 Tahun Diringkus

Daerah

Empat pejabat Eselon II Hasil Lelang Jabatan Pemkot Sungai Penuh Dilantik

Dinamika

SAH Fokus Perjuangkan Pemerataan Imunisasi di Indonesia

Dinamika

Gerhana Bulan Total Maret 2025: Jadwal dan Wilayah yang Bisa Menyaksikan

Dinamika

Ketahuan Mengandung Babi Malaysia Tarik Makanan Import Indonesia

Dinamika

Jadwal dan Ketentuan Puasa Syawal 2025