inBrita.com,Kota Vatikan – Paus Fransiskus pada Senin (21/4) waktu setempat, Setelah wafat, dilakukan upacara tradisiona yaitu penghancuran cincin kepausan,ini simbol kuat dari otoritas seorang Paus. Ritual ini memiliki makna mendalam dalam tradisi Gereja Katolik.
Fisherman’s Ring atau cincin kepausan ,atau cincin nelayan, merujuk pada Santo Petrus, rasul Yesus Kristus yang juga dikenal sebagai nelayan dan dipercaya sebagai Paus pertama,cincin ini dihiasi gambar Petrus sedang melemparkan jala dari perahu, atau kadang-kadang memegang kunci surga—lambang mandat ilahi yang diberikan Kristus kepadanya. Dilansir dari Detiknews
Cincin dikenakan di jari manis tangan kanan dan pernah digunakan sebagai alat untuk menyegel dokumen-dokumen penting Paus. Namun, dalam era modern, fungsinya kini lebih bersifat seremonial dan simbolik.
Saat seorang Paus dilantik, cincin ini serahkan menjadi lambang dan tanggung jawab besar yang ia emban sebagai penerus takhta Petrus dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma. Paus Fransiskus sendiri menerima cincin tersebut pada tahun 2013, yang uniknya dibuat dari perak berlapis emas—berbeda dengan cincin-cincin Paus sebelumnya yang biasanya terbuat dari emas murni.
Cincin ini diukir dengan nama Paus yang sedang menjabat, sebagai identitas selama masa pengabdiannya. Dengan wafatnya Paus, tradisi mengharuskan penghancuran cincin ini, untuk mencegah penyalahgunaan simbol otoritas serta menandai berakhirnya masa jabatan kepausan.
Proses penghancuran dilakukan oleh Camerlengo, pejabat tinggi Vatikan yang mengambil alih tugas administratif selama periode sede vacante (ketiadaan Paus). Saat ini, jabatan Camerlengo dipegang oleh Kardinal Kevin Joseph Farrell, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan ritual tersebut.(***)