INBRITA.COM, SUNGAI PENUH – Soal Penunjukan Kecamatan Pondok Tinggi sebagai tempat dilakukan Kenduri Swarnabhumi oleh Walikota Sungai Penuh bukan sekadar kemauan subjektif Walikota dan jajarannya.
Sekjen Kenduri Swarnabhumi Pondok tinggi Januarisdi mengatakan dari penjelasan kurator Kenduri Swarnabhumi diketahui bahwa Kota Sungai penuh sudah diskwalifikasi (banded) untuk program Kenduri Swarnabhumi, karena kegiatan Kenduri Swarnabhumi tahun sebelumnya di Kota sungaipenuh (2023) dinilai gagal.
“Iya sebenarnya kota sungaipenuh sudah Dinyatakan tidak boleh ikut atau di diskwalifikasi untuk Swarnabhumi oleh kementerian karena dinilai gagal dan sampai hari ini tidak ada laporan dari pantia penyelenggara dan Pemerintah Kota ke Kementerian, hal tersebut bisa diminta konfirmasi ke pihak terkait.”ungkap Januarisdi.
Namun dengan kegigihan perjuangan seorang budayawan asal pondok tinggi beserta tokoh adat Pondok tinggi dan melalui uji kualitas konten kegiatan dan kesiapan komunitas penyelenggara oleh Masyarakat Adat Pondok Tinggi dihadapan Satgas kemendikbudristek dan proposal panitia sangat menarik dan unik secara substansial bagi pihak Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi serta jaminan kesiapan penyelanggaraan oleh komunitas Adat Pondok Tinggi sehingga dari pihak Kementerian menyetujui penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi untuk Kota Sungai Penuh, dengan catatan perbaikan dari berbagai aspek. Komunitas Adat Pondok Tinggi sebagai calon penyelenggara menyatakan kesiapannya, mulai dari substansi, konten kegiatan sampai dukungan dana masyarakat.
“Proposal yang kita ajukan menarik sehingga kota sungaipenuh mendapatkan restu dari kementerian untuk kembali melaksanakan program Swarnabhumi”.ungkap Januarisdi.
Perlu dipahami dan diketahui bahwa berdasarkan praturan perundang-undangan, penerima hibah Pemerintah hanya komunitas yang telah 2 tahun berbadan hukum atau komunitas adat yang telah lahir sebelum Indonesia merdeka, bukan Pemerintah Daerah. Itu lah sebabnya semua dana masuk ke rekening komunitas adat sebagai penanggung jawab pelaksanaan sampai laporan.
Terkait fasilitas, Pemkot sungaipenuh perlu menjelaskan secara gamblang supaya jangan terjadi kesalah pahaman di tengah masyarakat.
Pemerintah Kota Sungai Penuh telah menandatangi kesepakatan bersama di rumah dinas Gubernur Jambi untuk menyukseskan Kenduri Swarnabhumi pada 10 April 2024. Setelah dilakukan pemaparan proposal di salah satu hotel di Jambi oleh komunitas adat, disepakati sharing pendanaan untuk penyelenggaraan Kenduri Swarnbhumi di Kota Sungai Penuh.
Pemerintah Pusat memberi bantuan dana sebanyak Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).Sementara untuk menutupi kekurangan dana dalam penyelengaraan kegiatan swarna bhumi 35℅ di bantu oleh daerah, baik APBD, dana Desa dan dana partisipasi masyrakat.
Sampai hari ini pemerintah pusat telah mengucurkan dana 2 tahap, 40% dan 30% dari total anggaran, namun sampai saat ini panitia tidak menerima satu sen pun dari Pemerintah Kota Sungai Penuh dengan alasan tidak dianggarkan.
“Sampai saat ini tidak ada bantuan dana dari pemkot sungaipenuh melalui dinas terkait untuk program swarnabhumi di pondok tingi hal ini bisa di konfirmasi ke pihak terkait kepala dinas pariwisata Bobby arisandi. Sehingga panitia swarna bhumi pondok tinggi merasa kecewa”,ujar nya
Pemerintah Kota Sungai Penuh melalui dinas terkait hanya mencetak spanduk, baliho dan undangan sedangkan honorarium panitia dan tim kesenian tidak dapat dibayarkan oleh Pemerintah Kota. Bahkan sangat di sayangkan bibit pohon yang dijanjikan 1500 batang, ternyata yang disediakan hanya 30 batang. Sehingga, panitia memutuskan dan disetujui oleh kurator, penanaman pohon dilakukan secara simbolis saja.
Selain itu, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa dalam Kecamatan Pondok tinggi yang telah menyatakan ikut menyukseskan pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi di Kecamatan Pondok Tinggi pun tidak memberikan bantuan dana satu sen pun. Bahkan bantuan untuk tim kesenian utusan desa dan kegiatan desa dalam rangka Kenduri Swarnabhumi tidak dapat didanai, dengan alasan tidak ada dana untuk untuk itu.
Menurutnya Nampaknya semua ini sengaja di setting oleh oknum tertentu agar acara Swarnabhumi di Pondok Tinggi tidak berjalan dengan baik, “Sehingga dana yang 35℅ anggaran daerah terpaksa ditanggung oleh masyarakat adat, anak jantan anak anak batino Pondok Tinggi agar kegiatan Swarnabhumi di Kota sungaipenuh agar bisa tetap berjalan (*)