InBrita.com – Pengusaha Hamzah Batik juga dikenal sebagai seorang seniman dengan nama ikonik Raminten atau Hamzah Sulaeman meninggal dunia dalam usia 75 tahun, Rabu (23/5/2025)
Hamzah Sulaeman tinggal di Jogja. Ia merupakan generasi kedua keluarga Grup Mirota yang memiliki pusat oleh-oleh, Hamzah Batik, tempat makan, dan sanggar tari.
Dilansir dari hamzahbatik.co.id,sebagai seorang seniman khususnya di dunia akting dan tari, Reminten juga dikenal dengan nama Raminten. Hamzah Sulaiman , putra bungsu dari lima bersaudara.
Mengembangkan bisnis peninggalan keluargga bersama saudaranya,mengelola Toko Mirota. Kemudian Hamzah membuka butik bernama Mirota Batik , sekarang lebih dikenal Hamzah Batik yang berpusat di Jalan Malioboro.
Hamzah juga pernah menjadi pelayan di kapal pesiar pada tahun 1970.,bekerja di Amerika Serikat selama tiga tahun sebelum akhirnya kembali ke Indonesia karena ayahnya sakit.
film Kalyana Shira Films dengan sutradara Nia Dinata pada Agustus 2024 lalu ,adalah Perjalanan hidup Hamzah Sulaeman .
Hamzah juga memiliki nama abdi dalem Kraton Jogja dengan nama lengkap K.M.T. Tanoyo Hamiji Nindyo.Nia Dinata saat itu mengatakan, film itu diberi judul Raminten Universe atau Jagad Raminten karena skopnya sangat luas.
Perjalanan Hamzah Sulaeman dalam bidang bisnis, seni dan budaya serta upayanya dalam mengakomodir kaum yang termajinalkan.
film ini bersifat non profit. Pihaknya melakukan aksi urun dana dari beberapa kalangan yang merasa terinspirasi dengan sosok Raminten serta ingin agar lebih banyak orang yang bisa menyaksikannya dalam bentuk film.
“Hamzah dengan tokoh alter egonya sudah membawa banyak kebaikan kemudian menggugah saya untuk membuat film dokumenter serius agar lebih orang banyak yang bisa belajar,” jelas Nia Dinata.(***)