Jakarta, iNBrita.com — Beberapa wilayah di Indonesia kini diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan cuaca ekstrem ini terjadi karena Indonesia sedang memasuki masa peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke musim hujan.
Salah satu dampak yang sering muncul saat hujan angin adalah atap rumah rusak atau terlepas.
Kontraktor dari Rebwild Construction, Wildan, mengingatkan agar pemilik rumah rutin memeriksa kondisi atap, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Ia menilai material ringan seperti spandek, seng, dan asbes mudah rusak atau terangkat oleh angin kencang.
“Lebih baik gunakan genteng tanah liat atau beton karena bobotnya lebih berat dan lebih kuat,” ujarnya.
Bagi yang mencari alternatif kuat namun lebih terjangkau, Wildan menyarankan memakai atap UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride). Material ini terbuat dari plastik padat yang tahan lama dan tidak mudah patah.
“Mungkin pilih UPVC single layer, karena tipe double layer lebih mahal. Bisa juga spandek, asal pemasangannya benar, itu tetap aman,” kata Wildan, Rabu (29/10/2025).
Ciri Atap Rentan Terlepas Saat Angin Kencang
Wildan menjelaskan, tanda paling mudah dikenali yaitu atap berbunyi berisik atau bergetar setiap kali tertiup angin.
“Biasanya terdengar seperti mau lepas, goyang-goyang gitu,” jelasnya.
Untuk mencegah kerusakan, Wildan menyarankan:
Periksa baut pengikat — pastikan tidak longgar.
Cek retakan atau celah bocor — celah kecil bisa memicu retakan besar saat diterpa angin dan hujan.
Lakukan pengecekan rutin — karena sering kali pemilik rumah tidak menyadari tanda-tanda awal kerusakan.
“Yang penting itu pengecekan berkala, biar nggak terlambat,” tutupnya.
(VVR*)













