Sungai Penuh,Inbrita.com — Kematian AM (20) seorang mahasiswi yang kuliah di satu kampus Kesehatan di Padang, asal warga Desa Kampung Tengah, Kecamatan Koto Baru, Kota Sungaipenuh yang dinilai janggal. Kini mulai tekuak, dugaan kasus aborsi.
Pihak Polres Kerinci dikabarkan sudah menemukan janin yang diduga kuat umur 4-6 bulan kandungan,dan telah dilakukan visum terhadap janin tersebut di RSU MHA Thalib Sungaipenuh pada siang Jumat (8/12/2023.
Kepala Bidang Pelayanan RSU MHA Thalib Sungaipenuh dikonfirmasi membenarkan, bahwa ada pihak Kepolisian datang ke rumah sakit siang tadi membawa janin tersebut untuk di visum.
“Ya, tadi ada petugas kita melakukan visum janin itu. Janin berumur sekitar 6 bulan yang sudah meninggal, namun untuk jelasnya besok ada catatan medis di ruang IGD,” kata Noveri , Jumat malam (8/12/2023).
Sementara Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Very Prasetyawan SH MH dikonfirmasi membenarkan, bahwa janin yang diduga orang tua AM telah ditemukan.
“Ya, sudah,” kata AKP Very, namun belum memberi penjelasan dimana janin itu ditemukan. “Nanti ada rilis oleh humas,” ujarnya.
Diketahui, kasus dugaan aborsi tersebut tentu ada pihak-pihak yang ikut membantu. Karena ada kasus aborsi yang pernah ditangani oleh Polres Kerinci beberapa bulan lalu, dan telah ditetapkan tersangka, termasuk orang membantu aborsi.
Pihak Satreskrim Polres Kerinci tidak tinggal diam dan langsung melakukan penyelidikan kasus itu.
Menurut informasi yang dihimpun AM masuk ke RSU MH Thalib Sungaipenuh beberapa hari lalu mengalami pendarahan berat disertai panas tinggi.
Anehnya, AM Meninggal dunia akibat pendarahan dan pada saat pendarahan tidak ditemukan janin dan hanya Plasenta yang ditemukan. Ditemukan plasenta itu, AM diduga hamil umur 4 bulan, namun keberadaan janin masih misteri.
“Iya, memang ada pasien atas nama AM masuk dan meninggal dunia, tetapi untuk jelasnya itu di kabid pelayanan,” kata Iwan Swindra, Direktur RSU MH Thalib Sungaipenuh, Selasa (5//12/2023).
Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Very Prasetyawan dikonfirmasi terkait adanya kematian seorang mahasiswi yang dinilai janggal dugaan percobaan aborsi.
“Iya betul, saya dan anggota masih melakukan pemeriksaan, penyelidikan dan saat ini masih dilapangan,” kata AKP Very.
Untuk aborsi, kata AKP Very, pihaknya masih melakukan pendalaman penyelidikan.
“Sementara saat ini, sedang dilakukan pemeriksaan terhadap 6 saksi dan pemeriksaan CCTV di jalan seputaran desa di Kecamatan Koto Baru,” ujarnya.(ES)
Sumber: Indo Jatipos