INBRITA.COM,KERINCI – Kesedihan mendalam dirasakan Yeni Volya, ibu dari Rafa Naufal Gibran usia 14 tahun siswa SMA Negeri 1 Kerinci, warga Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Tanah Cogok Kabupaten Kerinci,yang menjadi korban pengeroyokan Jumat 24 Januari 2025 oleh sejumlah siswa yang sama satu sekolah,Kejadian tragis ini terjadi di Hiang, Kecamatan Setinjau Laut, Kabupaten Kerinci.
Yeni juga Juga menyayangkan kejadian itu terjdi di lingkungan sekolah saat Kegiatan Belajar Mengajar KBM berlansung.
Yeni tak pernah menyangka putra kedua kesayangannya mengalami kekerasan brutal seperti ini. Yang lebih memilukan, salah satu pelaku pengeroyokan adalah sahabat dekatnya sendiri.
“Anak saya itu, kalau boleh saya bilang, terlalu baik hati. Dia bergaul dengan semua orang. Tapi, yang lebih menyakitkan, salah satu pelaku ternyata adalah teman akrabnva sendiri,” ujar Yeni dengan sedih (26 /1/2025)
Yeni semakin terpukul karena Rafa belum sepenuhnya pulih dari operasi yang dijalaninya empat bulan lalu, di mana tangannya harus dipasangi pen. Namun, dalam kejadian ini para pelaku menginjak tangan Rafa tersebut, karena Rafa melindungi kepalanya.
“Pelaku malah menginjak tangan anak saya yang dipasang pen karena Rafa berusaha melindungi kepalanya , sangat sedih saya..” tutur Yeni dengan mata berkaca-kaса.(26/1/2025)
Sebagai seorang ibu, Yeni hatinya hancur melihat penderitaan yang dialami putranya. la tak bisa membayangkan bagaimana Rafa harus menahan rasa sakit, baik secara fisik maupun mental, akibat penganiayaan tersebut.
Sekarang Rafa masih terbaring dirawat di rumah sakit umum MH Athalib Sungai Penuh dan harus memakai oksigen karena nafasnya sesak ,dan Rafa juga terlihat sangat gelisah karena masih trauma ,di dada Rafa juga masih ada bekas di injak.
“Saya berharap pihak Polres Kerinci menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Pelaku harus diberi sanksi yang setimpal agar ada efek jera dan kejadian serupa tidak terulang,” harapnya.
Pihak sekolah,Kepala sekolahnya juga sudah menjenguk Rafa kerumah sakit juga datang ke polres untuk memberi keterangan.
Kasus ini kini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Keluarga berharap keadilan bisa ditegakkan, agar tidak ada lagi korban kekerasan serupa di lingkungan sekolah.
Editor : Eni Syamsir