KBRN, Sungai Penuh : Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kota Sungai Penuh Armen menyerahkan sertifikat organik kepada Mardizal Penggiat dan Petani Organik bertempat di kantor BPP Kecamatan Sungai Bungkal, Desa Talang Lindung, Selasa, 21/6/2022.
Armen mengatakan sebelum tahun delapan puluhan petani tidak mengenal pupuk sintetis dan pestisida kimia, “saat itu petani tidak mengenal pupuk kimia, yang dipakai hanya organik, coba lihat di sawah padi tumbuh subur, belut banyak, petani pun sehat,” sebutnya.
Lanjutnya, sejak tahun sembilan puluhan sampai sekarang mulai berkembang pupuk kimia, pestisida kimia, herbisida kimia. Bahan kimia inilah yang merusak tanah serta membunuh hewan sawah seperti belut, cacing.
Jika terus bertani secara konvensional maka tanah akan tandus, biaya produksi makin membengkak yang dipicu harga pupuk sintetis dan pestisida kimia terus naik, lingkungan rusak serta tidak baik untuk kesehatan.
“Saya berterimakasih pada Mardizal selaku penggiat dan petani organik yang telah mengembangkan pertanian organik. Tidak mudah mendapatkan sertifikat organik ini. Setahu saya di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh baru inilah mendapatkan sertifikat organik nasional.” jelas Armen.
Armen mengajak kepada semua anggota kelompok tani agar mulai beralih cara bertani kembali ke alam. Sebab alam sudah menyediakan seluruh yang dibutuhkan tanaman. “Kunci bertani organik adalah rajin dan disiplin.” tuntas Armen
Acara penyerahan dan penandatanganan sertifat organik dihadiri Kabid TPH, Kasi, Koordinator BPP, Koordinator POPT, PPL, POPT dan kelompok tani dalam Kota Sungai Penuh.