Sungai Penuh,inbrita.com- Komunitas Burung Berkicau Mania Kota Sungai Penuh dan juga Ketua lingkup Sumatra Bagian Selatan Mulyadi menyampaikan ada ratusan anggota yang tergabung dalam komunitas Burung Berkicau ini,tentu saja mereka yang bergabung mempunyai alasan tersendiri,ada karena hobby merawat burung,dan ada kepuasan tersendiri karena rasa senang dan bahagia saat mendengar suara kicauan burung yang dipelihara, serta menjadi sarana silaturahmi dan ajang maraup keuntungan.
Mulyadi menceritakan bahwa pada tahun 2023 lalu bisa menjadi sejarah karena Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh pernah melakukan Pendidikan Kilat (Diklat) sebanyak dua kali dengan peserta ratusan orang.
“Alhamdulillah Diklat yang kita adakan juga sukses,kita berharap setelah Pemilu ini bisa aktif kembali”, ujarnya(11/2)
Mulyadi tidak tanggung -tanggung bentuk kecintaan nya dalam pelestarian Burung Berkicau ini ,sudah disediakan tempat atau arena milik pribadi yang bernama Arena Bandit.
Mulyadi juga mengatakan Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci merupakan daerah yang memiliki spesies burung unggulan di Indonesia yaitu Murai Batu,dan burung Murai batu ini sudah menjadi idola.
“Iya, jujur saya katakan, bahwa Murai Batu asal Kerinci ini sudah banyak dipelihara oleh komunitas dari luar daerah,tapi sayang gaung Kerinci dan Kota Sungai Penuh ini ga kena,orang cuma kenalnya Provinsi Jambi “,jelas Mulyadi
Murai Batu asal Kerinci milik seorang pecinta burung pernah ditawari dengan harga fantastis seharga satu unit mobil Toyota Rush ,dan saya pribadi juga pernah jual burung yang bernama Pandeka Kayo ke Lampung dengan harga ratusan juta rupiah
“Alhamdulillah burung asal Kerinci memang dicari orang,tentu kita berharap jenis Burung ini perlu dilestarikan dan dijangkarkan untuk pelestarian,agar habitat dari burung kerinci tidak punah”,ujar Mulyadi.
Nama jenis burung yang diminati dari Kota Sungai Penuh yaitu Jenis Murai sama Katcher,dan Kabupaten Kerinci Cecak Hijau dan Kepala Kuning,tetapi untuk perlombaan banyak dari jenis Murai dan Katcher.
Mulyadi juga berharap untuk kelestarian dari habitat burung yang ada di Kerinci dan Kota Sungai Penuh, untuk para pemikat yang masuk kedalam hutan,kalau bisa jenis burung betinanya jangan diambil.
“Kalau yang betinanya diambil habis lah murai kita,jadi ambil lah para pejantan nya saja agar habitatnya tidak habis “, katanya.
Bergelut dalam hobi sebagai pecinta burung mania memang sangat menjanjikan.
“Saya ditawari main 2 Milyar oleh Bos besar, boleh cek YouTube saya,ini lah gilanya hobi main burung,orang ga mikir harga berapa, ngeluarin duit berapa untuk hobi ini,kalau burungnya berprestasi pasti dibeli orang, buktinya minggu ini ada burung yang laku seharga 2 Milyar,lagi heboh nya di mania kicau burung Jakarta”,kata Mulyadi
Mulyadi berharap untuk sesama komunitas,agar mempunyai satu misi yang sama untuk pelestari dan kemajuan Komunitas karena Kerinci dan Kota Sungai Penuh memiliki banyak jenis burung , Katcher,Murai Batu,konen,Kenari,Labbet semua ada,yang dibangun adalah kekompakan sesama,dan yakin bahwa komunitas Burung Berkicau ini tidak akan pernah mati,karena habitat burung yang banyak dipelihara oleh pecinta burung dari luar daerah itu asalnya dari Kota Sungai Penuh dan Kerinci.
Oleh:Eni Syamsir