Home / Dinamika / Nasional

Selasa, 23 November 2021 - 15:39 WIB

SAH Fokus Perjuangkan Pemerataan Imunisasi di Indonesia

Inbrita.com, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM mengatakan imunisasi merupakan salah satu cara mencegah penularan penyakit menular yang diberikan tidak hanya kepada anak-anak namun juga dewasa. Bahkan anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini mengatakan Indonesia merupakan negara yang memiliki cakupan imunisasi campak cukup besar dibanding negara lain di Asia Tenggara, sebesar 84 persen.

Namun legislator yang dikenal sebagai bapak beasiswa Jambi ini mengatakan terdapat kurang dari 12 persen anak usia 0-11 bulan yang masih belum mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap.

” Meski di Asia Tenggara tingkat Imunisasi kita cukup tinggi, namun masih ada 12 persen anak usia 0 – 11 tahun yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap, ” ungkapnya saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan kementerian kesehatan (22/11) kemarin.

Baca juga :   Bupati Monadi Usulkan Sejumlah Pembangunan Strategis ke Mentri PUPR

Dalam hal ini SAH menambahkan sebaran anak yang belum imunisasi lengkap ini hampir di semua daerah di Indonesia ada. Tapi proporsi terbesar ada di Indonesia bagian Timur.

Padahal menurutnya pemerintah Indonesia juga telah mengatur kepentingan memperoleh imunisasi dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 dan Permenkes No. 42 tahun 2003.

” Imunisasi Rutin Lengkap itu penting karena menjamin anak-anak terhindar dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI) seperti di antaranya, campak, rubella, polio, dan hepatitis, ” jelasnya.

Baca juga :   Cek Pencairan Bansos PKH Tahap 2

Terkait target imunisasi yang mencapai 95% cakupan imunisasi lengkap. SAH mengatakan ada 2 macam tantangan yang dihadapi, baik di masyarakat dan tantangan di tenaga kesehatan atau sistem pelayanan kesehatan.

” Tantangan di masyarakat atau istilahnya miss opportunity, misalnya sang anak harus ditimbang hari ini, pada saat ditimbang anak tersebut batuk pilek sehingga tidak dapat diimunisasi, ” jelasnya.

Untuk menghadapi tantangan itu perlu kerja sama yang tidak hanya pemerintah saja, melainkan melibatkan media untuk membantu memberikan pemahaman tentang imunisasi kepada masyarakat. Agar meningkatkan mutu dan layanan bagi masyarakat. Media punya peran strategis yang harus berperan, tandasnya.(*)

Berita ini 47 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Nasional

Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci R Subhan : Arus Balik Hari Ini Pengguna Pesawat Wings Air Penuh

Dinamika

Debat dengan Aura,Dedi Mulyadi: Anda Miskin, Jangan Sok Kaya!

Nasional

Sutan Adil Hendra:Mustahil Membangun Karakter Tanpa Mencantum Nilai Agama

Nasional

Ombudsman Terima Banyak Laporan Dugaan Maladministrasi
Wali Kota Prabumulih Arlan memberikan keterangan pers

Nasional

Buntut Mutasi Guru, KPK Selidiki Kekayaan Walikota Prabumulih
Ilustrasi perceraian, dua cincin kawin di atas gambar hati terbelah yang menggambarkan perpisahan pasangan PPPK Aceh Singkil.

Nasional

Viral PPPK Aceh Singkil Ceraikan Istri Setelah Lolos Tes
Presiden Prabowo Subianto menegaskan kenaikan gaji ASN, TNI/Polri, dan pejabat"

Nasional

Rencana Presiden Prabowo Naikkan Gaji ASN dan Pejabat Negara

Nasional

Sebut Paula Istri Durhaka Hotman Paris : Wewenang Jubir Pengadilan Apa?